Senin, 16 April 2012

"Disana"


Disana”


Disana.
Diujung kamar itu.
Kamar luas, namun remang.
Tiga orang memandangku.
Satu memandangku curiga, satu tersenyum kepadaku
Satu lagi.
Sesosok wanita tua nan cantik.
memandangku.


Sedih.
Sayang.
Rindu.


Itulah yang kubaca dari tatapannya.
Dalam hati ku berpikir, apa yang sedang dipikirkannya?



Apakah aku?


Ya, aku memang lupa.
Aku lupa menyentuhnya dengan doaku.
Yang aku ingat hanyalah, aku masih punya banyak waktu.
Ah, nanti saja.
Itulah yang kupikirkan.
Kusadar ia tidaklah nyata.
Tapi ia ada.
Ia memanggilku.


Della.


Della bisa lihat nenek?
Kuterdiam, Kudekati ia.
Segar wajahnya, begitu rupawan.
kupeluk tubuhnya.


Hangat.



Itulah yang kurasakan.
Della kangen nenek, kataku.
Tidaklah dijawabnya.
Dalam hati kuberkata,
Ah kalau mau bertemu nenek, kesini saja


Lalu kuberlalu.
Kembali bermain dengan duniaku.
Namun tatapnya terus mengantarku.
Hingga aku keluar dari situ.
Hingga kuterlonjak.
Tersadar.
Aku bangun dari mimpi itu.
Entah sedih atau bahagia.
Tak mampu kuartikan.
Yang aku tau hanya,



Ia menemuiku.
Ia menyayangiku.
Ia merindukanku.



Ya.
6 hari sudah, ia meninggalkanku.
Meninggalkan kami.
Ia buatku sadar, aku hidup takkan lama.
Karena aku tak lebih dari manusia.



Nenek, tenanglah disana.

Janjiku padamu.
Takkan pernah kulupakan engkau.
Selalu akan kusapa engkau.
Dengan doaku.
Sungguh.


Semoga Allah selalu mengasihimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar